Senin, 28 Mei 2018

Ini Dia Cerpen Unik 'Teman Tapi Menikah' Dilengkapi Teks Bahasa Indonesia

Surya, menyebarkan bahasa isyarat agar diterima semua kalangan sangat penting. Hal itu juga dapat membuat rasa percaya diri bagi penyandang tuli. Selama ini, banyak kasus penyandang tuli baik di lingkungan keluarga maupun masyarakat, dipaksa untuk bisa berbicara. Padahal, kemampuan berbicara pada penyandang tuli tidak bisa dipaksakan.

Baca Juga: teks anekdot lucu

Surya bersama teman-teman Ketua Pusat Bahasa Isyarat Indonesia (Pubisinsindo) gencar menyosialisasikan bahasa isyarat. Tidak hanya untuk penyandang tuli, tapi juga semua masyarakat Indonesia bukan penyandang tuli. Bahasa isyarat juga bisa menyatukan bangsa Indonesia sama halnya seperti bahasa Indonesia. Bahasa isyarat setara dengan bahasa Indonesia.

Artikel Terkait: cerita anekdot

"Kalau bisa berbicara boleh itu bagus. Tapi tidak bisa berbicara juga tidak apa-apa," kata Surya dengan bahasa verbal dengan gerak tangan yang atraktif.

Kalau tidak bisa bahasa verbal, ada alternatif lain yaitu bahasa isyarat. Bahasa isyarat ini yang harus dipelajari. Pembelajaran bahasa isyarat tak lepas dari pemahaman pentingnya bahasa tersebut bagi orang-orang bukan penyandang tuli. Maksudnya, dukungan keluarga dan masyarakat pasti sangat membantu.

"Selama ini orang selalu bertanya, apa itu? Bahasa apa itu? Bahasa Tarzan?" kata Surya tentang persepsi umum bahasa isyarat. Padahal, bahasa isyarat merupakan bahasa universal. Orang-orang bukan penyandang tuli juga butuh bahasa isyarat. Sumber : Anekdot.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Alasan Kemenperin Ungkap Indonesia Defisit Baja Ringan

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyatakan Indonesia masih kekurangan pasokan baja ringan. Padahal, baja ringan diperlukan untuk pemb...