Jumat, 28 Juni 2019

Inilah Gelang Kaca yang Sedang Viral

Saat ini untuk menyelamatkan laut dan pesisir nggak harus terjun langsung ke lapangan, girls! Kamu bisa menyelamatkan laut dan pesisir dengan fashion. Kok bisa? Bisa dong! Produk dari 4Ocean ini adalah jawabannya!
Baca Juga: harga kaca per meter
4Ocean adalah sebuah gerakan yang dibentuk oleh dua orang peselancar. Awalnya, mereka melakukan surf trip ke Bali dan menemukan banyak banget sampah plastik dan kaca yang terombang-ambing di laut serta terdampar di tepi pantai. Bermula mendorong sampan nelayan untuk membersihkan sampah-sampah tersebut, lalu dikumpulkan di pantai.
Mereka sadar bahwa nelayan akan sangat terpengaruh dengan sampah-sampah ini. Pekerjaan mereka kemungkinan akan hilang karena hewan laut yang tercemar sampah. Nah, hal ini yang membuat mereka memiliki ide untuk membentuk 4Ocean.
Nggak habis ide, duo surfer ini membuat 4ocean bracelet. Yup, gelang! Gelang ini terbuat dari 1 pound sampah plastik dan kaca yang didaur ulang. So, dengan membeli gelang ini kamu bisa membersihkan 1 pound sampah plastik di laut, girls!
Untuk desainnya nggak perlu diragukan lagi. Selain terbuat dari bahan daur ulang, gelang ini juga memiliki 4Ocean charm yang terbuat dari stainless steel. Charm ini menjadi salah satu ciri khas dari 4Ocean bracelet.
Nggak cuma itu, nama dari gelang ini menerangkan tujuan dari dibuatnya gelang ini. Contoh, Dolphin Bracelet. Berarti gelang tersebut ditujukan untuk menyelamatkan lumba-lumba dari sampah laut. Selain itu, gelang ini khusus didesain unisex dan waterproof alias tahan air.
Artikel Terkait: tandon air penguin
Talinya juga bisa di adjust, disesuaikan dengan seberapa besar diameter pergelangan tangan kamu, dimulai dari 2 inci sampai 5 inci. Fakta yang dahsyat dari gelang ini adalah, dibuat langsung oleh pengrajin di Bali. Wow!!
Setiap bulannya, 4Ocean akan mengeluarkan edisi gelang yang berbeda. Untuk bulan Juni 2019 ini, mereka mengeluarkan Leather Sea Turtle Bracelet.
Pembelian gelang edisi ini akan didonasikan kepada Florida Atlantic University untuk membantu penelitian dan pelestarian leatherback sea turtle sehingga bisa dikembalikan ke habitat aslinya.

Penyebab Pembangunan Rumah Subsidi Tanpa IMB Disegel

Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Tanjungpinang, akhirnya menyegel pembangunan perumahan subsidi yang dibangun oleh PT Sinar Multi Makmur Abadi tanpa mengantongi Izin Mendirikan Bangunan (IMB) di Jalan Garuda/Cendrawasih Km 8 atas Pembakaran Mayat, dekat Masjid Al-Ghaffar dan Al-Taubah Tanjungpinang, Selasa (25/6).
Baca Juga: menghitung borongan bangunan
“Kami sudah memasang garis PPNS Line,” tegas Kasi Ops Satpol PP Kota Tanjungpinang Dian Asmara Siregar.
Pihaknya saat ini juga sudah memasang garis larangan melanjutkan pembangunan perumahan di lokasi tersebut.
Penyegelan ini, sambung Regar sapaan akrabnya, berdasarkan informasi dari pemberitaan media ini bahwasanya pembangunan perumahan itu belum mengantongi IMB.
“Kami juga sudah memantau dan menyelidiki serta berkoordinasi dengan dinas terkait dan mendapati belum memiliki izin,” tegas Regar.
Ditanya apabila melanggar atau membuka garis PPNS sebelum mengurus izin, lanjut Regar, pihaknya langsung menindak tegas dan tidak akan memberikan izin.
“Bisa jadi kami cabut izin atau tidak kita keluarkan izinnya,” tegasnya.
Regar mengingatkan pengusaha atau developer perumahan agar mentaati peraturan yang ada dan sudah ditetapkan. Karena, pembangunan perumahan merupakan salah satu penunjang Pendapatan Asli Daerah (PAD).

“Demi meningkatkan PAD Kota Tanjungpinang kami akan menindak tegas para pengusaha atau developer perumahan yang tidak mengikuti peraturan yang ada,” tegas Regar.
Ditempat yang sama, Komisi III DPRD Kota Tanjungpinang saat sidak ke lokasi pembangunan perumahan yang tidak memiliki IMB itu melihat kebenaran dari info yang beredar.
“Kami menjalankan tugas sebagai fungsi pengawasan yaitu kami mengawasi kinerja dari OPD. Saat ini kami lihat di lapangan ada kelalaian dari OPD setempat yaitu pembiaran kegiatan yang tidak mempunyai izin,” ujar anggota Komisi III DPRD Kota Tanjungpinang Ashady Selayar.
img-20190625-wa0015Diberitakan sebelumnya, Direktur PT Sinar Multi Makmur Abadi, Apeng, dijumpai LintasKepri di lokasi, Senin (24/6), berkilah izin IMB sedang diurus dan SKRK dari Dinas PUPR sudah dikantongi.
“IMB sedang proses, meskipun belum keluar pembangunan perumahan ini tetap dibangun dan saya siap didenda oleh negara bila melanggar aturan dan bersalah,” ucapnya.
Apeng juga mengaku telah berkoordinasi dengan RT/RW setempat mengenai pembangunan perumahan ini. Hanya saja kata dia, untuk mengurus kelengkapan administrasi tidak perlu melalui RT/RW sesuai Permen.
“Namun tetap kita beritahukan karena kita menghormati RT/RW,” ungkapnya.
Apeng menyarankan media ini bila kurang yakin dengan pengurusan IMB yang sedang berjalan agar langsung ke dinas terkait.

“Silahkan saja tanyakan langsung dengan dinas terkait,” tuturnya.
Ditanya berapa jumlah keseluruhan unit rumah dibangun, Apeng menyebut 350 unit untuk 4 tahap dengan luas lahan 5 hektare.
“Sementara saat ini dibangun sekitar 10 unit dulu,” kata dia.
Sementara itu, Ketua RW 03 RT 02 Kelurahan Batu IX Wahid Hasyim, menegaskan tidak pernah menandatangani berkas apapun yang ada hubungannya dengan pemberian atau mengetahui pembangunan perumahan itu.
Artikel Terkait: Semen Gresik
“Saya tidak pernah menandatangani sempadan atau berkas apapun mengenai izin itu,” tegasnya.
Wahit juga tidak pernah diberitahu berapa unit rumah yang akan dibangun maupun luas lahan.
“Tidak ada memberitahukan kepada saya. Malah brosur rumah yang dikasih kepada saya,” katanya.
Selain itu, sambung Wahit, Apeng datang kepadanya hanya minta izin kliring.
“Ya kita persilahkan, namun yang berkaitan dengan hal-hal menandatangani, saya tidak ada tandatangan. Plang IMB juga tidak ada dipasang di lokasi pembangunan, hanya meminta izin mau kliring saja,” ungkapnya lagi.
Wahit tidak mempermasalah dengan adanya pembangunan tersebut. Ia hanya meminta drainase (parit) dan jalan dilokasi pembangunan rumah subsidi ini dibetulkan.
Terpisah, Plt Kasatpol PP Kota Tanjungpinang Hantoni, berencana turun ke lokasi untuk melihat langsung. Dia juga akan menerjunkan personil ke lokasi.
“Jika tidak mengantongi IMB, kita hentikan sementara pembangunan tersebut sambil menunggu izin siap. Tidak boleh membangun tanpa IMB karena melanggar Perda, ” tegasnya.

Serunya Oranye Mengecat Tiang Tembok Pertokoan yang Dicoret-coret

Pasukan oranye dari Kelurahan Keagungan, cat tiang pertokoan yang terkena aksi vandalisme di daerah Olimo Jakarta Barat.
Rachmat, seorang di antaranya mengatakan bahwa pengecatan dilakukan pada Selasa (25/6/2019), mulai pukul 08.00 hingga sekitar pukul 10.00 WIB.
Baca Juga: keramik
"Pengerjaan tadi dari jam 8 hingga hampir jam 10 pagi, dikerjakan oleh 2 anggota," katanya saat dikonfirmasi, Selasa (25/6/2019).
"Pengerjaan ini atas perintah pimpinan kami, Kasie Ekbang LH Kelurahan Keagungan," lanjutnya.
Ia menambahkan dalam pengecetan tiang tembok tersebut, pihak kelurahan menggunakan dua kaleng besar.
Rachmat berharap usai pengecatan ini, kejadian yang sama jangan sampai terulang lagi, khususnya di wilayah tempatnya bekerja.
Selain itu, ia mengatakan bila warga sekitar, serta pemilik toko turut merasa senang dari adanya pengecatan ini.
Artikel Terkait: harga triplek
Meskipun rolling door toko mereka yang juga terkena aksi vandalisme tidak turut dicat.
"Warga kan antusiasnya kan bagus lah, dari pihak pemilik toko juga," ujarnya.

Kamis, 27 Juni 2019

Inilah Kampung Pelangi Yang Sedang Viral Saat Ini

Apakah teman-teman pernah mendengar perkampungan pelangi?
Perkampungan pelangi maksudnya adalah perkampungan unik yang berwarna-warni, teman-teman.
Perkampungan pelangi ini menjadi kampung wisata unik hasil dari bentuk kreativitas masyarakat.
Nah, kampung pelangi ini bisa menjadi alternatif liburan yang menyenangkan dan juga menjadi tempat untuk berfoto-foto, lo.
Baca Juga: cat tembok terbaik
Dijamin setelah berlibur ke kampung pelangi ini, teman-teman jadi memiliki persediaan foto yang banyak dan bagus-bagus.
Inilah beberapa kampung pelangi di Indonesia yang bisa teman-teman kunjungi.
1. Kampung Pelangi Penas Jakarta
Kampung ini berlokasi di Kampung Penas Tanggul, Jalan Pancawarga 30, Cipinang Besar Selatan, Jakarta Timur.
Sejak pertengahan Maret 2017, tampilan kampung tersebut mulai berubah.
Secara bertahap, rumah-rumah penduduk di sana diperbaiki dan dipercantik dengan sentuhan warna yang berbeda-beda.
Yang unik, kampung ini juga menerapkan aturan larangan untuk merokok, lo, teman-teman.
2. Kampung Pelangi Jodipan
Jodipan, Kampung Warna-warni di Malang, Jawa Timur
Sesuai dengan namanya, Kampung Pelangi Jodipan terletak di Kelurahan Jodipan, Kota Malang.
Kampung itu berdiri tepat di bantaran Sungai Brantas.
Mulanya dari kakak-kakak dari mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) yang tengah menjalani praktikum di PT Inti Daya Guna Aneka Warna (Indana), sebuah perusahaan cat di Malang, mengubah kampung yang awalnya kumuh itu menjadi warna-warni.
Tidak lama setelahnya, sebuah kampung di seberangnya, yakni kampung di Kelurahan Kesatrian juga membangun inovasi yang sama. Kampung itu mengangkat tema Kampung Tridi.
Sejumlah lukisan tiga dimensi tampak menghiasi dinding rumah warga untuk menyambut wisatawan yang datang.
Sembari berfoto-foto di Kampung Jodipan, pengunjung juga bisa menjajal melewati jembatan kaca yang dibangun untuk menghubungkan kedua kampung dan membentang di atas Sungai Brantas.
Jembatan itu dibangun dengan model jembatan gantung. Berwarna kuning emas dengan panjang 25 meter dan lebar 1,25 meter pada ketinggian 9,5 meter.
Jembatan ini bahkan disebut mirip dengan jembatan kaca di Zhangjiajie, Tiongkok.
3. Kampung Pelangi Semarang
Kampung Pelangi Semarang lokasinya berada di pinggiran sungai, wilayah Gunung Brintik. Kompas.com/Muhammad Irzal Adiakurnia
Artikel Terkait: harga besi beton per kg
Kampung Pelangi Semarang lokasinya berada di pinggiran sungai, wilayah Gunung Brintik.
Kampung Pelangi Semarang awalnya juga merupakan sebuah kampung yang dulunya kumuh.
Namun kemudian, kampung ini diubah menjadi kampung yang cantik dengan ragam lukisan yang berwarna-warni.
Lokasi Kampung Pelangi Semarang yang sangat strategis tak jauh dari pinggiran jalan raya, membuat akses ke tempat ini sangat mudah.

Selasa, 18 Juni 2019

Penyebab Pembangunan Tol Bawen-Jogja Dimulai Tahun Ini

Penetapan lokasi (penlok) pembangunan proyek jalan tol Bawen-Jogja belum diputuskan. Namun Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo, berharap pembangunan proyek tol tersebut dapat dikerjakan tahun ini.
Ganjar mengaku penlok maupun perizinan lain terkait pembangunan tol yang menghubungkan Kabupaten Semarang, Jateng, dengan DIY, seperti analisis dampak lingkungan (amdal), saat ini masih dikebut.
Baca Juga: menghitung borongan bangunan
“Kami harapkan sih tahun ini sudah groundbreaking [proyek tol Bawen-Jogja], penlok itu cepat [diselesaikan], yang terpenting adalah penetapan jalur, aman dari ancaman bencana, tidak menerobos kawasan heritage maupun lahan subur [pertanian],” ujar Ganjar saat dijumpai wartawan di sela-sela halalbihalal di kantornya, Senin (10/6/2019).
Ganjar mengatakan pembangunan jalan tol Bawen-Jogja sangat penting bagi kebutuhan masyarakat, baik di Jateng maupun DIY. Terlebih saat masa libur Lebaran seperti saat ini, di mana arus lalu lintas di Jateng terbilang padat.
Banyak kendaraan dari Semarang menuju Jogja yang dialihkan ke jalur tol Semarang-Solo dan melintasi Klaten. Hal itu pun membuat jalur Solo-Jogja menjadi padat karena terjadi penumpukan kendaraan.
“Kalau urgent jelas. Kita lihat kemarin jalur Solo-Jogja saja sudah sangat crowded. Arah Jogja ke Solo maupun sebaliknya macet sudah luar biasa, sampai-sampai kemarin dialihkan ke wilayah Sukoharjo,” ujar Ganjar.
Selain untuk mengurai kemacetan saat masa libur panjang, tol Bawen-Jogja juga sangat penting bagi pengembangan pariwisata di kawasan Joglosemar (Jogja, Solo, Semarang). Hal itu menyusul banyaknya destinasi wisata yang berada di ketiga wilayah tersebut, seperti Candi Prambanan dan Borobudur.
“Tol Bawen-Jogja itu bisa sangat mendukung pariwisata, baik di Jateng maupun Jogja. Jadi sangat penting,” imbuh orang nomor satu di jajaran Pemprov Jateng itu.
Ganjar menambahkan untuk penlok saat ini memang tengah dikebut sambil menunggu kesepakatan dengan berbagai pihak terkait penetapan jalur yang dilalui tol. “Kami harap bisa paralel dengan pusat [perizinan]. Kita daerah tinggal supporting, terkait amdal, penlok, dan pembebasan lahan, berkoordinasi dengan warga,” ujarnya.
Artikel Terkait: Upah Tukang Batu
Selain tol Bawen-Jogja, pembangunan infrastruktur jalan tol di Jateng juga akan dilakukan di jalur Jogja-Solo. Ganjar mengaku untuk pembangunan tol Solo-Jogja akan dibangun dalam dua paket, yakni Solo-Prambanan dan Prambanan-Jogja.

Penyebab Pembangunan Jalur Puncak II Sudah Mendesak

Jalan Raya Puncak selalu mengalami kepadatan dan kemacetan kendaraan setiap momen tertentu. Menanggapi hal tersebut, Bupati Bogor Ade Munawaroh Yasin memandang Jalur Puncak II masih akan menjadi solusi alternatif.
Baca Juga: harga wallpaper dinding per meter
Ade mengatakan, pemerintah pusat seharusnya bisa memahami kondisi di Kabupaten Bogor. Menurut dia, pelaksanaan pembangunan Jalur Puncak II diharapkan bisa mengurai kemacetan di Jalan Raya Puncak yang lama untuk ke depannya.
"Menurut saya pembangunan Jalur Puncak II ini sifatnya mendesak ya. Biarpun berbagai upaya dari pengalihan alternatif hingga rekayasa sudah dilakukan, tapi masih ada kepadatan," kata Ade Yasin kepada Republika, Senin (10/6).
Dia menambahkan, jika pembangunan tersebut terealisasi, kepadatan yang ada di Jalan Raya Puncak diperkirakan bisa terurai. Menurut Ade, Jalan Raya Puncak saat ini masih diandalkan oleh pengemudi sebagai jalur wisata dan jalur mudik yang tidak menggunakan tol.
"Arus mudik seperti ini menyebabkan wisatawan dan pemudik berbenturan di Jalur Puncak. Hasilnya ya kemacetan seperti ini," ujar politikus PPP tersebut.
Lebih lanjut, politikus PPP itu mengatakan, kepadatan Jalan Raya Puncak akan merugikan berbagai pihak, tidak terkecuali warga asli sekitar. Menurut dia, warga sekitar akan disulitkan untuk beraktivitas dengan adanya kepadatan di daerah tersebut.
Dia menuturkan, Jalur Puncak II yang akan menghubungkan Kabupaten Bogor dengan Kabupaten Cianjur tersebut akan membutuhkan dana sekitar Rp 1,25 triliun. Menurut dia, dana APBD ataupun PAD Kabupaten Bogor tidak akan mencukupi proyek tersebut.
Karena itu, pihaknya akan melobi dan bernegosiasi dengan pemerintah pusat serta investor untuk melancarkan dana pembangunannya. Pembangunan Jalur Puncak II saat ini juga sudah dikoordinasikan dengan Pemerintah Kabupaten Cianjur.
Artikel Terkait: harga kaca per meter
“Jalur sekitar 46 kilometer sudah disiapkan dari hibah masyarakat dan investor,” kata dia.
Sebelumnya, pihak Pemerintah Kabupaten Bogor sudah berupaya untuk melebarkan jalan di Puncak dan membangun proyek rest area yang bernilai sekitar Rp 116 miliar. Hal tersebut dinilainya belum konkret karena pelebaran yang masih dilakukan di beberapa titik.
"Belum maksimal karena ada beberapa titik penyempitan jalan yang tidak bisa dilebarkan," ujar Ade.
Dia menuturkan, keputusan akhir dari pembangunan tersebut ada di pemerintah pusat. Menurut dia, kekhawatiran pemerintah pusat dari realisasi pembangunan Jalur Puncak II adalah masifnya pembangunan perumahan.
Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Bogor AKP Fadli Amri mengatakan, solusi kemacetan dan kepadatan di Jalan Raya Puncak adalah dibukanya jalur baru. Menurut dia, kapasitas volume kendaraan dengan lebar Jalan Raya Puncak saat ini tidak seimbang sehingga menghasilkan kemacetan yang panjang.
"Pembangunan Jalur Puncak II itu kan memang proyek pemerintah dan menurut saya itu memang diperlukan untuk melerai kemacetan di Puncak," ujar dia.
Fadli menambahkan, rute untuk jalur baru saat ini menjadi sesuatu yang krusial. Dia menambahkan, rute tersebut bisa saja Jalur Puncak II ataupun yang lainnya.
"Dalam hal ini rute baru tersebut mungkin bisa Jalur Puncak II atau memaksimalkan rute alternatif yang ada di wilayah Jonggol atau Sukabumi. Jadi, memang ada banyak cara sebenarnya," ujar dia.
Fadli menambahkan, hal yang paling penting dalam pembangunan tersebut adalah jalur yang benar-benar memang diperlukan dan siap untuk dilalui masyarakat.
Sementara itu, Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Bogor Wawan Haikal mengatakan, adanya pembangunan Jalur Puncak II nantinya akan dianggap sebagai solusi konkret untuk mengurai kemacetan kendaraan. Menurut dia, pemerintah harus memiliki rencana jangka pendek dan panjang dalam pelaksanaannya.
"Jalur Puncak II mungkin menjadi rencana jangka panjang, sedangkan untuk memaksimalkan Jalur Puncak bisa menjadi rencana jangka pendeknya," kata Wawan.
Dia menuturkan, solusi lainnya yang bisa dijadikan rencana jangka pendek adalah menjadikan jalan desa di daerah Puncak sebagai jalan kabupaten. Menurut dia, peningkatan status jalan tersebut diharapkan bisa memaksimalkan jalur alternatif yang saat ini dianggap kurang maksimal.
"Ada apresiasi jika Bupati ada keinginan untuk merealisasi Jalur Puncak II karena itu yang dibutuhkan masyarakat," kata dia.
Jalur Puncak II ini akan menghubungkan Bogor dengan Cianjur melalui Sentul, Sukamakmur, Jonggol, dan kemudian menembus Cianjur. Jalur Puncak yang saat ini menghubungkan Tol Jagorawi dengan Puncak kerap mengalami kemacetan panjang, terlebih saat momen-momen liburan panjang seperti libur lebaran saat ini.

Penyebab Jalan Setiabudi Tengah Ditutup Sementara

Pembangunan transportasi publik DKI Jakarta, yaitu kereta lintas rel terpadu atau LRT Jabodebek, rute Cawang-Dukuh Atas membuat Jalan Setiabudi Tengah, Jakarta Selatan, ditutup mulai Senin (17/6) hingga September 2020. Karena itulah, warga yang berkendara harus melewati rute pengalihan arus yang sudah ditetapkan.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Sigit Wijatmoko mengatakan, penutupan ini akan diberlakukan dalam jangka waktu lama hingga 30 September 2020. Penutupan ini dilakukan untuk memperlancar pembangunan LRT Jabodebek.
Baca Juga: cat tembok terbaik
"Untuk mendukung pekerjaan itu, akan dilakukan penutupan dan pengalihan lalu lintas di Jalan Setiabudi Tengah atau sisi selatan Waduk Setiabudi mulai 17 Juni 2019 hingga 30 September 2020," kata Sigit saat dihubungi Republika, Senin (17/6).
Sigit melanjutkan, nantinya Jalan Setiabudi Tengah bakal digunakan sebagai konstruksi fondasi tiang LRT dengan lebar sekitar 12 meter. Karena itulah, lalu lintas yang melewati ruas tersebut harus dialihkan untuk keamanan warga Jakarta.
Kemudian, kata dia, warga yang berkendara roda empat maupun dua bisa melewati akses Jalan Setiabudi Utara melalui Jalan Taman Setiabudi 2, Jalan Setiabudi Raya, Jalan Jenderal Sudirman. Selain itu, akses Jalan Prof Dr Satrio menuju Tanah Abang juga bisa dimanfaatkan.
Adapun rute pengalihan yang dilakukan oleh Dishub DKI Jakarta adalah lalu lintas dari arah barat (Tanah Abang) yang menuju selatan (Rasuna Said) dialihkan melalui Jalan Margono Djoyokusumo-Jalan Galunggung-Jalan Jenderal Sudirman-Jalan Setiabudi Raya-Jalan Setiabudi 3 (wilayah Setiabudi) atau melalui Jalan Galunggung-putar balik sebelum lampu lalu lintas Halimun-Jalan Gembira-Jalan HR Rasuna Said.
Namun, lalu lintas dari arah selatan (Rasuna Said) yang akan menuju ke barat (Tanah Abang atau Sudirman) dialihkan melalui Jalan HR Rasuna Said-Jalan HOS Cokroaminoto-Jalan Sumenep-Jalan Latuharhari-belok kanan di lampu lalu lintas Halimun-Jalan Galunggung-Jalan Margono Djoyokusumo.
“Saya mengimbau kepada para pengguna jalan agar menghindari ruas jalan tersebut dan dapat menyesuaikan pengaturan lalu lintas yang ditetapkan,” ujar dia.
Sementara itu, analis kebijakan transportasi dan Ketua Forum Warga Kota Jakarta (Fakta) Azas Tigor Nainggolan mengatakan, memang selama ini arus di sana terhambat karena pembangunan LRT Jabodebek. Kalaupun akses tersebut mau ditutup tidak masalah, tetapi sebaiknya alternatifnya juga diberikan.
Artikel Terkait: tandon air penguin
“Jadi, ada alternatifnya, misalnya pengalihan jalur. Terus juga angkutan umumnya tetap jalan. Cuma memang arusnya saja itu dialihkan. Terkait terlalu lama atau tidak kan kemungkinan itu target maksimal. Kalau bisa lebih cepat kan lebih bagus. Menurut saya, memang seharusnya dibuat alternatif dalam waktu yang cukup panjang,” kata Tigor.
Kemudian, kata dia, kalau memang tidak ada lagi cara lain, pilihan terakhir adalah penutupan jalan. Namun, kalau dilihat sebetulnya sebelum penutupan jalan dipilih, harus ada pertimbangan yang dilakukan seperti adanya petugas yang siap di sana serta adanya pemberitahuan kepada warga.
“Sebenarnya ini masih bisa dikaji, masih banyak pilihan lain. Kalau penutupan ini merupakan pilihan, tapi sebaiknya itu dihitung dulu. Misalnya, alasan penutupan itu seperti apa? Kalau bisa tidak ditutup, kenapa tidak?” kata dia.
Dia menambahkan, penutupan jalan selama satu tahun juga dapat memberatkan warga yang sudah terbiasa melewati jalan tersebut. Adanya pengalihan arus membuat warga lebih menyiapkan tenaga dan waktu sehingga penutupan jalan ini masih bisa dikaji ulang.
“Makanya, sebelum itu dilakukan perlu dibuat kasus studi, mungkin enggak rekayasa lalu lintas bisa dilakukan tanpa harus ditutup. Jadi dua kepentingan, yaitu masyarakat berlalu lintas tetap bisa terakomodir dan kepentingan membangun proyek tetap berjalan,” kata dia menambahkan.

Inilah Tips Aman Lewati Proyek Pembangunan

Sebuah video kecelakaan di jalan raya kembali viral di media sosial. Video tersebut memperlihatkan satu mobil Toyota Sienta tertimpa tiang besi hingga tembus ke dalam kabin.
Video yang dikatakan terjadi di sekitar proyek Tol Cibubur tepatnya di ruas jalan Transyogi tepat di depan Mall Ciputra, Cibubur, Sabtu (15/6/2019). Video singkat tersebut memperliatkan Toyota Sienta diam tidak bergerak akibat besi panjang menancap dari kaca depan.
Baca Juga: harga besi beton per kg
Beruntung tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan ini. Peristiwa yang disinyalir murni karena kecelakaan kerja ini masih dalam penyelidikan pihak berwajib.
Banyaknya proyek pembangunan yang melintasi ruas jalan di bawahnya menjadi perhatian bagi pengguna jalan. Instruktur keselamatan berkendara dan praktisi defensive driving, Rudi Novianto mengungkapkan perhatian lebih diberikan pada kondisi lingkungan seputar kendaraan.
Tidak Ada Sienta Hybrid di Indonesia “Kalau saat jalan biasa mungkin hanya perhatian dari bawah, kiri, kanan dan belakang, saat melintas di area pekerjaan juga menambah perhatian ke bagian atas.
Bagian atas ini jarak tengok memang terbatas, karena kita tidak dapat mengontrol. Yang bisa dilakukan meningkatkan situasional awareness,” ucap Rudi yang dihubungi Senin (16/6/2019).
Rudi menjelaskan pengendara wajib meningkatkan kewaspadaan ketika memasuki area proyek seperti di ruas jalan Transyogi dan tol Cikampek yang tengah dilakukan pembangunan elevated road.
Pengendara harus dapat memandang jauh ke depan termasuk berhati-hati ketika melihat ada kegiatan pekerjaan tengah dilakukan di atas.
Artikel Terkait: harga triplek melamin
“Misal ada crane tengah bergerak untuk melakukan pekerjaan, pengemudi bisa memperlambat laju atau berhenti agar kendaraan tidak berada di bawah jalur gerak.
Pengemudi juga dapat memilih jalur yang tidak tepat di atas pekerjaan yang tengah dilakukan. Ini defensive driving,” ucap Rudi.

Alasan Kemenperin Ungkap Indonesia Defisit Baja Ringan

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyatakan Indonesia masih kekurangan pasokan baja ringan. Padahal, baja ringan diperlukan untuk pemb...