Sabtu, 27 Juli 2019

Penyebab Penjualan semen di semester I tertekan

Konsumsi semen sepanjang semester I 2019 melemas. Hal ini turut menekan penjualan PT Semen Indonesia (SMGR, anggota indeks Kompas100) di semester I 2019.
Data Asosiasi Semen Indonesia (ASI) mencatat, rata-rata konsumsi semen sepanjang semester I tahun 2018 mencapai 6,58 juta ton per bulan. Sedangkan tahun ini, pada kurun waktu yang sama, rata-rata permintaan semen hanya 4,9 juta ton per bulan alias turun sekitar 670.000 ton.
Baca Juga: kusen aluminium
ASI juga mengatakan ada beberapa pabrik yang menghentikan produksinya pada Mei dan Juni seperti SMGR. Stok semen yang berlebih ditengarai menjadi sebab.
SMGR sendiri tak memungkiri data yang disodorkan oleh ASI tersebut. GM of Corporate Communication SMGR Sigit Wahono menduga kondisi sosial politik tak dapat dihindarkan.
Sigit menyebut momentum pemilihan umum membuat beberapa proyek swasta maupun proyek negara tertahan. “Plus beberapa proyek infrastruktur nasional juga sudah selesai disamping itu proyek kemarin sudah pada selesai,” ujar Sigit, Senin (22/7).
Hal itu belum juga ditambah dengan fakta bahwa momentum pemilu berdekatan dengan bulan puasa serta libur lebaran. Sehingga hal-hal tersebut menjadi katalis negatif bagi laju penjualan semen perusahaan.
Sepanjang semester I 2019, penjualan SMGR tertekan sebesar 5,14%. Sigit menyebut sepanjang periode itu, volume penjualan SMGR sendiri sebesar 11,2 juta ton. Angka itu lebih tipis dari realisasi semester satu tahun 2018 yang sebesar 11,8 juta ton.
Pilihan Redaksi: Harga Semen
Tekanan juga terjadi pada entitas anak perusahaan yaitu PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SMCB). Pabrikan yang dulu dikenal dengan merk Holcim itu mencatat penurunan penjualan tipis sebesar 2,3% yakni sebesar 4,46 juta ton. Sedangkan pada tahun lalu, SMCB sendiri mencatat penjualan sebesar 4,55 juta ton. Sebagaimana diketahui, SMCB resmi diakuisisi oleh SMGR pada tahun ini.

Alasan Menteri Jonan Kenalkan Rumah Listrik Tenaga Surya di Monas

Kementerian ESDM mengadakan jalan sehat dalam rangka mengenalkan rumah listrik surya atap pada masyarakat. Menteri ESDM Ignasius Jonan menjadi tuan rumah dalam open house rumah listrik tenaga surya.
Mock-up rumah listrik surya itu dipamerkan di Monas dan memiliki tipe 36, daya listrik 5kwp, inverter 5,5 kwp, serta jaringan listrik PLN daya 7.700 watt. Di bagian atap rumah minimalis itu tampak panel-panel surya untuk menghasilkan tenaga listrik.
Rumah itu menampilkan berbagai peralatan terkait penggunaan listrik surya atap, seperti kompor listrik untuk memasak dengan tenaga surya, dan berbagai kelengkapan listrik rumah tangga seperti lampu surya, dan kendaraan listrik yang di-charge. Mobil listrik dinilai lebih hemat 50 persen dibanding mobil BBM.
Menteri Jonan berharap masyarakat memilih listrik tenaga surya karena tidak merusak lingkungan, sekaligus bisa dipakai dalam jangka panjang. Anak muda pun diprediksi bisa mengoptimalkan tenaga surya.
"Energi bersih untuk kelistrikan dan kendaraan saya kira daya dorongnya akan besar karena generasi muda mendukung dan mendorong energi yang lebih bersih," ujar Jonan yang ditemani Plt Dirut PLN Djoko Abumanan di Monas, Jakarta, Minggu (28/7/2019).
Baca Juga: menghitung borongan bangunan
Acara bertajuk Gerakan Nasional Sejuta Surya Atap (GNNS) ini dimotori oleh pemerintah bersama Asosiasi Produsen Modul Surya Indonesia (Apamsi), Asosiasi Energi Surya Indonesia (AESI), dan Penggunaan Listrik Surya Atap (GNNSA).
Gerakan ini menargetkan peningkatan persebaran Energi Terbarukan dari 5 persen pada 2015 menjadi 23 persen pada 2025. Dari target 23 persen itu, proyeksi Pembangkit Listrik Tenaga Surya adalah sebesar 6,5 Gwp.
Visi ini juga bentuk dukungan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan ancaman perubahan iklim, serta bentuk komitmen Indonesia terhadap Paris Agreement untuk melindungi lingkungan dan upaya mencapai tujuan Sustainable Development Goals (SDGs).
Daerah pelosok di Kabupaten Bogor, Jawa Barat mendapat bantuan lampu penerangan jalan umum tenaga surya (PJU-TS) dari PT Imza Rizki Jaya. Bantuan ini sebagai upaya mendukung program Pemerintah Pusat, yakni di bidang pembangunan infrastruktur yang memanfaatkan sumber energi terbarukan untuk melayani masyarakat.
Direktur Utama Imza Rizki Jaya Rizayati mengatakan, dana yang dikucurkan untuk proyek PJU Tenaga Surya bagi warga Kabupaten Bogor senilai Rp 900 miliar.
"Ada 70 ribu lampu PJU Tenaga Surya. Setiap daerah akan mendapat 2.000 unit," ujar Rizayati usai peluncuran nasional program Indonesia Terang di Bogor, Senin (08/04/2019).
Rizayati mengaku memiliki banyak relasi yang bersedia menjadi penyandang dana untuk program yang ia gagas demi kemakmuran rakyat Indonesia. Mereka berasal dari Korea, China, Arab Saudi dan Dubai.
"Mereka siap membantu anggaran demi menyejahterakan rakyat Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi, salah satunya program Indonesia Terang ini," tegasnya.
Pilihan Redaksi: harga kaca
Selain di Bogor, wilayah pelosok di Indonesia juga akan mendapat bantuan serupa, dalam membantu program Indonesia Terang yang digagas pemerintah.
"Program ini kami lakukan dari Sabang sampai Merauke. Fokus utama di Bogor," kata dia.

Penyebab Sering Kebakaran, DPRD Inhil Minta PLN Tinjau Instalasi Listrik Rumah Warga

Salah satu penyebab kebakaran di rumah warga kerap karena kurang baiknya instalasi listrik yang terpasang. Oleh karena itu DPRD Inhil mendorong pihak PLN dan Pemerintah Kabupaten Inhil agar melakukan peninjauan kembali terhadap hal tersebut.
Baca Juga: harga kabel
“Pihak-pihak terkait harus dapat memperhatikan bagaimana pemasangan instalasi listrik yang baik dan benar,”kata Ketua Komisi III DPRD Indragiri Hilir (Inhil) Iwan Taruna, Sabtu (27/7/2019).
Secara teknis, katanya, pemasangan instalasi listrik haruslah dirancang dan dikerjakan secara baik serta benar. Dengan memasang jaringan listrik yang tepat, maka dapat terhindar dari berbagai masalah dan bahaya di rumah di kemudian hari.
“Pemasangan instalasi listrik yang baik akan meningkatkan keamanan rumah dari resiko bahaya korsleting listrik yang berujung pada kebakaran. Termasuk ancaman kecelakaan tersengat listrik,”jelasnya.
Terlebih katanya, beberapa waktu belakangan ini di Inhil sering terjadi musibah kebakaran. Mulai dari permukiman warga, hingga sampai kepada fasilitas umum. Hal itu jelas dapat merugikan, baik secara materil mapun mental bagi para korban.
“Tidak ada salahnya bagi kita saling mengingatkan satu sama lain. Tugas kami juga, melakukan kontrol sosial,”lanjutnya.
Pilihan Redaksi: harga pipa PVC
Iwan, menambahkan bahwa musibah kebakaran memang sudah menjadi ketentuan yang sudah digariskan Tuhan. Akan tetapi, musibah itu juga tidak terlepas karena kelalaian manusia, baik secara sengaja maupun tidak.

Alasan Warga Ikut Bantu Pemasangan Keramik Balai Desa Program TMMD di Bireuen

Warga Desa Blang Perlak, Kecamatan Makmur, Kabupaten Bireuen ikut membantu Satgas TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Kodim 0111/Bireuen selama pemasangan keramik di balai desa setempat, Selasa (16/7).
Baca Juga: harga keramik
Selain pemasangan keramik di balai desa setempat, warga Blang Perlak, Makmur juga ikut menyelesaikan target sejumlah sasaran pembangunan fisik yang sedang dilakukan.
Dansatgas TMMD Reguler 105 Kodim 0111/BRN, Letnan Kolonel Inf Amrul Huda SE, MM, M.Sc kepada wartawan mengatakan, selama program ini dilaksanakan, warga ikut bekerja, agar target dapat terselesaikan sesuai dengan jadwal yang sudah di tentukan.
“Dukungan masyarakat Desa Blang Perlak terhadap program TMMD sangat membanggakan, karena mereka sangat aktif membantu program tersebut dan warga juga mudah diajak untuk bekerja sama dalam pengerjaan sasaran fisik maupun nonfisik,” katanya.
Diakui Amrul Huda, warga ikut terlibat langsung bersama-sama dengan anggota Satgas TMMD, merealisasi sejumlah pembangunan yang sedang dikerjakan.
Pilihan Redaksi: keramik kamar mandi
“Program TMMD ke-105 tahun 2019 disamping sasaran fisik, juga dilaksanakan program non fisik. Seperti pemberian materi wawasan kebangsaan, penyuluhan narkoba, penyuluhan KB, penyuluhan pertanian serta program yang bermanfaat bagi warga,” pungkasnya.

Kamis, 18 Juli 2019

Penyebab Kerajinan Batu Alam Bantul Tembus Pasar Eropa

Bersama sejumlah karyawannya, Sudarmo, warga Banaran, Sumberagung, Jetis, Bantul, tampak sibuk memecah bongkahan batu-batu besar. Dengan telaten, mereka membentuk berbagai jenis batu alam itu menjadi aneka macam barang kebutuhan sehari-hari.
Baca Juga: harga no drop
Ada batu yang diubah menjadi barang-barang, seperti asbak, meja kursi, hingga hiasan rumah. Ada juga batu yang dimanfaatkan sebagai hiasan taman dan dinding. Bahkan, ada batu yang dibuat menjadi perlengkapan kamar mandi, seperti tempat sampo, tempat sabun, hingga wastafel.
“Semua jenis batu kita gunakan. Mulai dari batuan gunung, batu serut, batu breksi, batu onyx, batu marmer hingga batu fosil. Semua kita bentuk dan kita buat sesuai permintaan pesanan,” katanya, kepada Cendana News, Sabtu (6/4/2019).
Lelaki yang akrab disapa Mamo ini, mengakui perkembangan kerajinan batu alam saat ini semakin tumbuh pesat. Hal itu karena tumbuhnya tren penggunaan barang-barang sehari-hari dari bahan batu alam.
Selain lebih awet, barang dari batu alam memiliki nilai seni dan eksotisme tersendiri.
“Semua produk kita jual untuk kebutuhan properti. Mulai dari rumah pribadi, restoran mewah, hotel, resort, dan sebagainya,” katanya.
Dirintis sejak 2000, usaha skala rumahan lelaki asal Tulungagung, Jawa Timur ini telah mampu merambah pasar luar negeri. Mayoritas produk kerajinan buatannya selama ini bahkan dijual untuk memenuhi kebutuhan ekspor ke sejumlah negara Eropa, seperti Belgia, Belanda hingga Perancis.
“Mayoritas pasar kita memang untuk luar negri. Walaupun kita tidak menjual langsung, namun melalui pihak ketiga,” katanya.
Mamo sendiri mengaku mendatangkan berbagai bahan baku batu alam dari sejumlah wilayah di Yogyakarta dan sekitarnya. Seperti batuan kali, ia datangkan dari kawasan lereng Gunung Merapi. Batuan serut dari daerah Klaten. Batu breksi dari derah Prambanan. Batu putih dari Gunung Kidul dan batu marmer dari daerah Tulungagung.
“Untuk harga bervariasi. Tergantung ukuran dan bahan baku. Semakin besar ukuran dan semakin bagus bahan baku, harga tentu semakin tinggi. Ya, mulai dari puluhan sampai ratusan ribu,” katanya.
Artikel Lainnya: akrilik
Tren pasar sendiri, saat ini dikatakan Mamo sedang menyukai batuan kali. Batu berwarna hitam eksotis ini banyak digunakan sebagai bahan dasar untuk membuat aneka perlengkapan kamar mandi. Khususnya di hotel-hotel maupun resort.
“Kendala lebih kepada modal. Karena dari sisi bahan baku, tenaga, maupun pasar sudah ada. Sebenarnya jika dituruti, dalam sebulan permintaan bisa mencapai ribuan unit, hanya memang modal kita yang terbatas,” pungkasnya.

Alasan Kemenkop dan UKM bersama Dekranas Lestarikan Kerajinan Menjawet dan Benang Bintik Kalteng

Kementerian Koperasi dan UKM bersama Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) Indonesia turut melestarikan kerajinan Manjawet (menganyam bahan dari rotan) dan Benang Bintik, batik khas Palangka Raya, Kalimantan Tengah (Kalteng) melalui kegiatan sinergi kedua lembaga tersebut, agar bisa dikenal luas oleh masyarakat.
Hal itu disampaikan Ketua Umum Dekranas Indonesia sekaligus Istri Wakil Presiden RI Mufidah Jusuf Kalla dalam kegiatan kunjungan kerja program Sinergitas Kegiatan Kementerian Koperasi dan UKM dengan Dekranas dan Tim Penggerak PKK, yang dirangkai dengan Peresmian Gedung Dekranasda Provinsi Kalimantan Tengah dan Central Borneo Souvenir, di Palangka Raya, Kalteng.
Baca Juga: batu alam
Kegiatan peresmian ini pun dihadiri Ketua Dekranasda Kalteng Yulistra Ivo Azhari Sugianto Sabran dan Ketua Bidang Manajemen Usaha Dekranas Bintang Puspayoga maupun anggota Dekranas lainnya, serta pejabat daerah Kalteng, anggota Dekranas serta Dekranasda dan ibu-ibu PKK di kawasan Kalteng.
Mufidah mengatakan, di Indonesia, banyak sekali industri kerajinan yang mengembangkannya berasal dari warisan budaya alam. Industri kerajinan bagian dari ekonomi kreatif yang bertumbuh dengan sangat cepat, hampir di seluruh Tanah Air mulai dari usaha skala mikro maupun besar.
"Produk kerajinan bisa menjadi andalan mata pencarian masyarakat, terutama pengangkatan bahan baku lokal. Banyak jenisnya mulai dari anyaman, batik, kerajinan kayu dan logam batu. Termasuk di Kalteng, banyak kerajinan yang mengangkat dari kebudayaan alam dari anyaman rotan, batu kecubung maupun perhiasan manik-manik," sebut Mufidah saat meresmikan Gedung Dekranasda di Palangka Raya, Kalteng, Selasa (15/7/2019).
Mengingat persaingan industri kerajinan yang makin ketat, Mufidah mengingatkan, kehadiran Gedung Dekranasda menjadi galeri sekaligus membantu pemasaran hasil produk UMKM.
"Lokasi yang sangat strategis membantu pemasaran, juga akan menunjang sektor pariwisata. Menyediakan produk UMKM dengan mutu dan desain yang baik, sehingga menjadi incaran turis lokal maupun mancanegara," tuturnya.
Ia berharap, akan selalu ada sinergi dari Dekranasda Kalteng dengan pihak lain, agar pengembangan UMKM menjadi maksimal. Terutama di era teknologi saat ini, pengembangan produk yang mengikuti tren tengah gencar, semoga bisa diikuti oleh UMKM Kalteng. "Dekranasda harus semakin berperan dalam meningkatkan produk UMKM daerahnya," pesan Mufidah.
Ketua Umum Dekranas Indonesia sekaligus Istri Wakil Presiden RI Mufidah Jusuf Kalla dalam kegiatan kunjungan kerja program Sinergitas Kegiatan Kementerian Koperasi dan UKM dengan Dekranas dan Tim Penggerak PKK, yang dirangkai dengan Peresmian Gedung Dekranasda Provinsi Kalimantan Tengah dan Central Borneo Souvenir, di Palangka Raya, Kalteng, Selasa (15/7/2019.
Turut mendampingi Mufidah, Ketua Bidang Manajemen Usaha Dekranas Bintang Puspayoga menuturkan, Provinsi Kalteng dipilih dan diputuskan bersama pengurus Dekranas selain dari enam provinsi yang secara rutin setiap tahun diselenggarakan, sebagai program sinergi Kemenkop UKM, Dekranas dan TP-PKK.
Dibentuknya pengurus Dekranasda Kabupaten/Kota, diyakini Bintang, mampu menyusun program dan kegiatan untuk melestarikan hasil karya produk kerajinan yang berbasis kearifan lokal, untuk dapat terus dikembangkan secara berkelanjutan.
"Dalam hal ini kita berupaya melestarikan kerajinan Manjawet dan Benang Bintik, khas dari Kalteng. Ditambah, kehadiran gedung Dekranasda Provinsi Kalimantan Tengah dan Central Borneo Souvenir yang diresmikan bisa menjadi etalase produk unggulan daerah," imbuh Bintang.
Bukan cuma itu saja, lanjut Bintang, kehadiran gedung Dekranasda ini sekaligus menjadi 'Hub' atau penghubung antara pengurus Dekranasda Provinsi dan pengurus Dekranasda Kabupaten/Kota se-Kalimantan Tengah dalam membina para perajin.
Bintang merinci, dalam rangkaian kegiatan sinergi, terdapat beberapa giatan yang berlangsung selama tiga hari, 14-16 Juli 2019, terdapat delapan jenis kegiatan pelatihan, enam dari Kedeputian Kementerian Koperasi dan UKM dan dua dari Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Kalteng.
Total peserta pelatihan berjumlah 700 orang yang berasal dari Provinsi dan Kabupaten/Kota di provinsi Kalimantan Tengah. Para peserta ini adalah para perajin, UP2K-PKK dan pelaku Koperasi dan UMKM.
Kegiatan-kegiatan tersebut di antaranya Penyuluhan Perkoperasian Kepada Kelompok Usaha Bersama Pra Koperasi, Pelatihan Perkoperasian, Pelatihan Vokasional, Pelatihan Kewirausahaan, Temu Mitra KUKM Produk Unggulan di Daerah, Bimbingan Teknis Ketahanan Usaha KUMKM di Wilayah Bencana, Sosialisasi Kredit Usaha Rakyat (KUR) serta Penumbuhan Wirausaha Pemula.
​Selain kegiatan pelatihan, kementerian juga membuka Klinik Konsultasi Pendaftaran Hak Atas Kekayaan Intelektual (HaKI) Produk KUMKM dan booth coaching clinic Program Dana Bergulir LPDB-KUMKM. Sebagai bagian dari upaya meningkatkan citra produk lokal Kalteng, Pengurus Dekranasda Provinsi Kalimantan Tengah juga menggelar pameran produk dari seluruh kabupaten dan kota se-Provinsi Kalteng yang berada di Gedung Dekranasda ini.
Pilihan Redaksi: ukuran bata merah
Di dalam Gedung Dekranasda Kalteng ini juga diselenggarakan salah satu kegiatan yaitu Pelatihan Vokasional yang dibutuhkan oleh para perajin anyaman rotan, untuk memberikan sentuhan desain sehingga produk akhir nanti, merupakan kombinasi unik antara kerajinan anyaman rotan dengan tenun/batik khas Kalteng.
Menurut Bintang, ​melihat potensi sumber daya alam yang besar di Kalteng baik yang berasal dari hasil hutan, sungai dan laut, Kemenkop dan UKM dengan semua pihak yang terkait, dapat bahu membahu meningkatkan produktivitas, kreativitas dan citra hasil karya perajin serta ikut mempromosikan dan memasarkan secara lebih luas baik untuk pasar dalam negeri dan luar negeri.
"Semoga komitmen yang tinggi dari Ketua Dekranasda Kalteng dan Pemprov bisa membawa para perajin lokal lebih dikenal luas di masyarakat Indonesia," harapnya.

Inilah Ragam Nama Semen China: dari Garuda Hingga Jakarta

Produk semen di pasar kini semakin beragam, tak hanya pemain-pemain lokal juga asing macam Thailand, kini pasar sudah diramaikan kehadiran produk semen yang prinsipalnya dari perusahaan China. Bahkan prinsipal semen China sudah memproduksi langsung semennya di Indonesia.
Baca Juga: keramik kamar mandi
Yang unik, beberapa produk semen yang prinsipalnya dari China menggunakan nama-nama "lokal". Misalnya saja ada ada PT Jui Shin Indonesia, yang memiliki produk semen bernama "Semen Garuda". Lokasi pabrik semen ini ada di Bekasi.
Di pasar, harga semen ini sangat bersaing, Semen Garuda dibanderol dengan harga Rp44.800 untuk ukuran 50 kg, sedangkan 40 kg hanya Rp35.900.
Ada nama lain yaitu "Semen Jakarta", di bawah PT Semen Jakarta, lokasi produksi mereka berada di Banten. Di pasar, harga semen ini sangat kompetitif, di toko online Tokopedia misalnya untuk semen 50 kg hanya dibanderol Rp41.300, dan kemasan 40 Kg harganya Rp33 ribu saja.
Artikel terkait: harga granit
Nama-nama produk semen yang ada di pasar Indonesia lainnya juga unik, misalnya "Semen Merah Putih" produk PT Cemindo Gemilang ini merupakan patungan perusahaan Indonesia dengan Singapura.

Penyebab Produk Bangunan Lokal Kalah Saing dengan Produk China

Kondisi pasar semen domestik mengalami kelebihan pasokan. Hal ini disinyalir akibat gencarnya semen asal China yang menjual harga di bawah pasaran di pasar semen Indonesia.
Baca Juga: Semen Gresik
Pengusaha sekaligus Politikus Gerindra, Andre Rosiade menyampaikan, kondisi tersebut tidak boleh dibiarkan karena akan merugikan produk semen Indonesia.
"Pasar semen lokal dalam kondisi sangat memprihatinkan atau terancam bangkrut. Kenapa itu bisa terjadi karena ada kebijakan predatory pricing. Jadi industri semen lokal itu terancam karena semen asal China karena mereka terindikasi menjual dengan menggunakan predatory pricing sehingga semen kita yang dimotori Semen Indonesia Grup BUMN kita hancur berantakan," tutur dia di Jakarta, Kamis (18/7/2019).
Akuisisi Holcim, Semen Indonesia Jadi Perusahaan Terbesar di Asia Tenggara
Anggota DPR RI terpilih periode 2019-2024 ini menilai, akibat kebijakan sepihak yang dilakukan produsen semen asal China, berdampak langsung terhadap penjualan hingga produksi semen dalam negeri yang menurun. Andre pun mencontohkan harga semen asal China jauh berbeda dengan semen lokal yang bisa dilihat di situs jual beli online.
"Pabrik Semen di Aceh, Semen Padang, Semen Baturaja, Semen Gresik, dan Semen Tonasa terpaksa menurunkan kapasitas produksinya, karena semen mereka tidak laku karena kalah bersaing. Di situs jual beli online harga semen lokal itu berkisar di Rp 51 ribu sedangkan semen asal Tiongkok berkisar di hargap Rp 34 ribu," ujarnya.
Selain itu, lebih jauh Andre menduga jika ada agenda semen asal China ingin mengambil alih pasar semen di Indonesia dengan langkah awal menjual harga semennya di pasaran atau predatory pricing tersebut. Jika mereka berhasil menghancurkan pasar perusahaan semen dalam negeri, menurutnya tidak menutup kemungkinan jika nantinya perusahaan-perusahaan semen dalam negeri akan diambil alih oleh perusahaan semen asal Negeri Tirai Bambu tersebut.
"Mereka terindikasi ingin menghancutkan semen lokal, setelah hancur mereka akan take over industri semen dalam negeri ini dan ini membahayakan industri strategis kita yaitu industri semen," kata Andre.
Artikel Terkait: harga pasir
Agar bisa menyelamatkan produksi semen lokal, Andre meminta kepada pemerintah khususnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) memanggil beberapa menteri terkait dan segera melakukan langkah-langkah solutif. Hal tersebut bertujuan, agar BUMN di sektor semen bisa menjadi salah satu pondasi ekonomi bangsa.
"Untuk itu saya meminta pemerintah untuk segera melakukan langkah konkret untuk menyelamatkan semen kita. Apalagi asosiasi semen kita sudah berkirim surat kepada Menteri Perindustrian agar juga menghentikan dan moratorium pembangunan perusahaan semen baru dari investor luar apalagi produksi semen kita sudah over supply," jelas dia.
Andre juga meminta Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita untuk menghentikan segala bentuk impor klinker (bahan utama pembuatan semen).
"Kita juga berharap Presiden Jokowi turun tangan melakukan konsolidasi memanggil tiga menteri terkait untuk menyelamatkan semen Indonesia. Pelaku industri semen lokal sudah berteriak melalui Asosiasi Semen Indonesia, maka silakan saja Pak Jokowi memanggil saja Asosisasi agar lebih valid dari mereka," tandas Andre.
Sebelumnya, Senior Advisor Asosiasi Semen Indonesia (ASI), Ery Susanto Indrawan menyebut pertumbuhan industri semen nasional kian menunjukkan tren yang positif. Ini ditunjukan dari kapasitas produksi industri semen dalam negeri yang kondisinya jauh melebihi permintaan (demand) domestik.
"Saat ini kami memang dalam kondisi over-supply. Kapasitas produksi kita saat ini itu 110 juta ton per tahun, jadi kita itu produsen terbesar di Asia Tenggara. Demand kita saat ini di tahun 2018 kita proyeksikan sekitar 70 juta ton, karena kan kemarin demand domestik kita hampir 67 juta, kita berharap growth kita masih di kisaran 4-5 persen," ujarnya saat ditemui di Jakarta, Kamis 19 Juli 2018.
Ery menjelaskan kondisi tersebut sebetulnya mulai terlihat sejak 2015. Hal ini ditandai dengan beroperasinya banyak pabrik baru yang dibangun baik oleh investor dalam negeri ataupun luar negeri seperti Holcim dan Conch Semen pada 2011-2012.
"Memang growth semen tahun 2011-2012 itu kan tinggi sekali di atas 10 persen, mungkin saat itu investor itu mengira pertumbuhannya akan tetap di atas 10 persen. Sehingga pada saat itu banyak investor masuk membangun industri semen," jelasnya.
"Membangun pabrik semen itu kan tiga tahun baru jadi, artinya 2015 itu baru beroperasi barengan semua, makanya ada jumping kapasitas dari 80 juta menjadi 110 juta di tahun ini," tambahnya.
Untuk mengantisipasi over-supply ini dikatakan Ery industri semen RI akan terus berupaya untuk menggenjot ekspor. "Tahun lalu kita sudah bisa ekspor sampai 3 juta ton. Kemudian kalau kita lihat ekspor sampai pertengahan semester 1 ini kita sudah sampai di 2,5 juta ton, artinya kita optimistis sampai akhir tahun bisa 5 juta ton," pungkasnya.

Alasan Kemenperin Ungkap Indonesia Defisit Baja Ringan

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyatakan Indonesia masih kekurangan pasokan baja ringan. Padahal, baja ringan diperlukan untuk pemb...