Konsumsi semen sepanjang semester I 2019 melemas. Hal ini turut menekan penjualan PT Semen Indonesia (SMGR, anggota indeks Kompas100) di semester I 2019.
Data Asosiasi Semen Indonesia (ASI) mencatat, rata-rata konsumsi semen sepanjang semester I tahun 2018 mencapai 6,58 juta ton per bulan. Sedangkan tahun ini, pada kurun waktu yang sama, rata-rata permintaan semen hanya 4,9 juta ton per bulan alias turun sekitar 670.000 ton.
Baca Juga: kusen aluminium
ASI juga mengatakan ada beberapa pabrik yang menghentikan produksinya pada Mei dan Juni seperti SMGR. Stok semen yang berlebih ditengarai menjadi sebab.
SMGR sendiri tak memungkiri data yang disodorkan oleh ASI tersebut. GM of Corporate Communication SMGR Sigit Wahono menduga kondisi sosial politik tak dapat dihindarkan.
Sigit menyebut momentum pemilihan umum membuat beberapa proyek swasta maupun proyek negara tertahan. “Plus beberapa proyek infrastruktur nasional juga sudah selesai disamping itu proyek kemarin sudah pada selesai,” ujar Sigit, Senin (22/7).
Hal itu belum juga ditambah dengan fakta bahwa momentum pemilu berdekatan dengan bulan puasa serta libur lebaran. Sehingga hal-hal tersebut menjadi katalis negatif bagi laju penjualan semen perusahaan.
Sepanjang semester I 2019, penjualan SMGR tertekan sebesar 5,14%. Sigit menyebut sepanjang periode itu, volume penjualan SMGR sendiri sebesar 11,2 juta ton. Angka itu lebih tipis dari realisasi semester satu tahun 2018 yang sebesar 11,8 juta ton.
Pilihan Redaksi: Harga Semen
Tekanan juga terjadi pada entitas anak perusahaan yaitu PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SMCB). Pabrikan yang dulu dikenal dengan merk Holcim itu mencatat penurunan penjualan tipis sebesar 2,3% yakni sebesar 4,46 juta ton. Sedangkan pada tahun lalu, SMCB sendiri mencatat penjualan sebesar 4,55 juta ton. Sebagaimana diketahui, SMCB resmi diakuisisi oleh SMGR pada tahun ini.
Blog sawitri merupakan catatanku di website yang akan menyajikan informasi seputar ilmu pengetahuan secara gratis
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Alasan Kemenperin Ungkap Indonesia Defisit Baja Ringan
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyatakan Indonesia masih kekurangan pasokan baja ringan. Padahal, baja ringan diperlukan untuk pemb...
-
Sekjen Asosiasi Roll Former Indonesia (ARFI), Nicolas Kesuma mengatakan idealnya porsi impor baja berada di kisaran 20 persen-30 persen. Men...
-
Bahasa Inggris sekarang telah jadi satu keperluan bahkan juga satu kewajiban untuk dikuasai beberapa golongan milenial dalam melawan tuntuta...
-
Ahli psikologi mendalami cara umum yg biasa dimanfaatkan banyak penipu buat mengelabui orang dan ciri orang yg sangat bisa saja merelakan ua...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar