Kamis, 18 Juli 2019

Alasan Kemenkop dan UKM bersama Dekranas Lestarikan Kerajinan Menjawet dan Benang Bintik Kalteng

Kementerian Koperasi dan UKM bersama Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) Indonesia turut melestarikan kerajinan Manjawet (menganyam bahan dari rotan) dan Benang Bintik, batik khas Palangka Raya, Kalimantan Tengah (Kalteng) melalui kegiatan sinergi kedua lembaga tersebut, agar bisa dikenal luas oleh masyarakat.
Hal itu disampaikan Ketua Umum Dekranas Indonesia sekaligus Istri Wakil Presiden RI Mufidah Jusuf Kalla dalam kegiatan kunjungan kerja program Sinergitas Kegiatan Kementerian Koperasi dan UKM dengan Dekranas dan Tim Penggerak PKK, yang dirangkai dengan Peresmian Gedung Dekranasda Provinsi Kalimantan Tengah dan Central Borneo Souvenir, di Palangka Raya, Kalteng.
Baca Juga: batu alam
Kegiatan peresmian ini pun dihadiri Ketua Dekranasda Kalteng Yulistra Ivo Azhari Sugianto Sabran dan Ketua Bidang Manajemen Usaha Dekranas Bintang Puspayoga maupun anggota Dekranas lainnya, serta pejabat daerah Kalteng, anggota Dekranas serta Dekranasda dan ibu-ibu PKK di kawasan Kalteng.
Mufidah mengatakan, di Indonesia, banyak sekali industri kerajinan yang mengembangkannya berasal dari warisan budaya alam. Industri kerajinan bagian dari ekonomi kreatif yang bertumbuh dengan sangat cepat, hampir di seluruh Tanah Air mulai dari usaha skala mikro maupun besar.
"Produk kerajinan bisa menjadi andalan mata pencarian masyarakat, terutama pengangkatan bahan baku lokal. Banyak jenisnya mulai dari anyaman, batik, kerajinan kayu dan logam batu. Termasuk di Kalteng, banyak kerajinan yang mengangkat dari kebudayaan alam dari anyaman rotan, batu kecubung maupun perhiasan manik-manik," sebut Mufidah saat meresmikan Gedung Dekranasda di Palangka Raya, Kalteng, Selasa (15/7/2019).
Mengingat persaingan industri kerajinan yang makin ketat, Mufidah mengingatkan, kehadiran Gedung Dekranasda menjadi galeri sekaligus membantu pemasaran hasil produk UMKM.
"Lokasi yang sangat strategis membantu pemasaran, juga akan menunjang sektor pariwisata. Menyediakan produk UMKM dengan mutu dan desain yang baik, sehingga menjadi incaran turis lokal maupun mancanegara," tuturnya.
Ia berharap, akan selalu ada sinergi dari Dekranasda Kalteng dengan pihak lain, agar pengembangan UMKM menjadi maksimal. Terutama di era teknologi saat ini, pengembangan produk yang mengikuti tren tengah gencar, semoga bisa diikuti oleh UMKM Kalteng. "Dekranasda harus semakin berperan dalam meningkatkan produk UMKM daerahnya," pesan Mufidah.
Ketua Umum Dekranas Indonesia sekaligus Istri Wakil Presiden RI Mufidah Jusuf Kalla dalam kegiatan kunjungan kerja program Sinergitas Kegiatan Kementerian Koperasi dan UKM dengan Dekranas dan Tim Penggerak PKK, yang dirangkai dengan Peresmian Gedung Dekranasda Provinsi Kalimantan Tengah dan Central Borneo Souvenir, di Palangka Raya, Kalteng, Selasa (15/7/2019.
Turut mendampingi Mufidah, Ketua Bidang Manajemen Usaha Dekranas Bintang Puspayoga menuturkan, Provinsi Kalteng dipilih dan diputuskan bersama pengurus Dekranas selain dari enam provinsi yang secara rutin setiap tahun diselenggarakan, sebagai program sinergi Kemenkop UKM, Dekranas dan TP-PKK.
Dibentuknya pengurus Dekranasda Kabupaten/Kota, diyakini Bintang, mampu menyusun program dan kegiatan untuk melestarikan hasil karya produk kerajinan yang berbasis kearifan lokal, untuk dapat terus dikembangkan secara berkelanjutan.
"Dalam hal ini kita berupaya melestarikan kerajinan Manjawet dan Benang Bintik, khas dari Kalteng. Ditambah, kehadiran gedung Dekranasda Provinsi Kalimantan Tengah dan Central Borneo Souvenir yang diresmikan bisa menjadi etalase produk unggulan daerah," imbuh Bintang.
Bukan cuma itu saja, lanjut Bintang, kehadiran gedung Dekranasda ini sekaligus menjadi 'Hub' atau penghubung antara pengurus Dekranasda Provinsi dan pengurus Dekranasda Kabupaten/Kota se-Kalimantan Tengah dalam membina para perajin.
Bintang merinci, dalam rangkaian kegiatan sinergi, terdapat beberapa giatan yang berlangsung selama tiga hari, 14-16 Juli 2019, terdapat delapan jenis kegiatan pelatihan, enam dari Kedeputian Kementerian Koperasi dan UKM dan dua dari Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Kalteng.
Total peserta pelatihan berjumlah 700 orang yang berasal dari Provinsi dan Kabupaten/Kota di provinsi Kalimantan Tengah. Para peserta ini adalah para perajin, UP2K-PKK dan pelaku Koperasi dan UMKM.
Kegiatan-kegiatan tersebut di antaranya Penyuluhan Perkoperasian Kepada Kelompok Usaha Bersama Pra Koperasi, Pelatihan Perkoperasian, Pelatihan Vokasional, Pelatihan Kewirausahaan, Temu Mitra KUKM Produk Unggulan di Daerah, Bimbingan Teknis Ketahanan Usaha KUMKM di Wilayah Bencana, Sosialisasi Kredit Usaha Rakyat (KUR) serta Penumbuhan Wirausaha Pemula.
​Selain kegiatan pelatihan, kementerian juga membuka Klinik Konsultasi Pendaftaran Hak Atas Kekayaan Intelektual (HaKI) Produk KUMKM dan booth coaching clinic Program Dana Bergulir LPDB-KUMKM. Sebagai bagian dari upaya meningkatkan citra produk lokal Kalteng, Pengurus Dekranasda Provinsi Kalimantan Tengah juga menggelar pameran produk dari seluruh kabupaten dan kota se-Provinsi Kalteng yang berada di Gedung Dekranasda ini.
Pilihan Redaksi: ukuran bata merah
Di dalam Gedung Dekranasda Kalteng ini juga diselenggarakan salah satu kegiatan yaitu Pelatihan Vokasional yang dibutuhkan oleh para perajin anyaman rotan, untuk memberikan sentuhan desain sehingga produk akhir nanti, merupakan kombinasi unik antara kerajinan anyaman rotan dengan tenun/batik khas Kalteng.
Menurut Bintang, ​melihat potensi sumber daya alam yang besar di Kalteng baik yang berasal dari hasil hutan, sungai dan laut, Kemenkop dan UKM dengan semua pihak yang terkait, dapat bahu membahu meningkatkan produktivitas, kreativitas dan citra hasil karya perajin serta ikut mempromosikan dan memasarkan secara lebih luas baik untuk pasar dalam negeri dan luar negeri.
"Semoga komitmen yang tinggi dari Ketua Dekranasda Kalteng dan Pemprov bisa membawa para perajin lokal lebih dikenal luas di masyarakat Indonesia," harapnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Alasan Kemenperin Ungkap Indonesia Defisit Baja Ringan

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyatakan Indonesia masih kekurangan pasokan baja ringan. Padahal, baja ringan diperlukan untuk pemb...