Jumat, 18 Mei 2018

Inilah Tantangan Pembuat Subtitle Asing Belajar Bahasa Indonesia

The Art of Subtitling jadi satu diantara topik diskusi dalam Europe on Screen (EoS) yang di gelar di Indonesia th. ini. Subtitle, jadi jembatan untuk beberapa pemirsa lokal untuk tahu jalan narasi dari film berbahasa asing. Bila subtitle-nya berantakan, jadi arti serta narasi dari film tidak dapat tersampaikan dengan baik.

Penerjemah purna saat Jean-Pascal Elbaz sharing pengalamannya dalam kerjakan subtitle Bhs Prancis untuk beberapa film Indonesia. Pria yang akrab disapa Pascal ini th. lantas baru kerjakan subtitle untuk sebagian film Indonesia di satu festival di Belgia.

Sebagian salah satunya yaitu film dokumenter Negeri di Bawah Kabut, Selamat Pagi, Malam, Turah, serta Tiga Dara versus asli.

" Negeri di Bawah Kabut itu gunakan Bhs Jawa Merbabu, Selamat Pagi, Malam itu mengenai Jakarta yang Bhs Indonesianya ada gaul, asing, serta yang lain. Turah, Bhs Jawanya Tegal, Tiga Dara versus asli Bhs Indonesianya th. 50-an. Jadi walaupun keduanya sama Bhs Indonesia, tapi jenis serta levelnya tidak sama, " kata Pascal mengatakan tantangannya, pada VIVA di Goethe Institut, Jakarta, sekian waktu lalu.

Walau telah memperoleh transkrip Bhs Inggris dari pihak tempat tinggal produksi, namun Pascal menyebutkan, buat subtitle tidak cukup hanya lihat teks-teks dalam file saja. Dia sendiri senantiasa memohon untuk melihat film yang juga akan ditanganinya.

Baca Juga: teks eksplanasi sosial

" Bhs Prancis itu tidak dapat baca saja transkrip Bhs Inggrisnya, karna ada ketidaksamaan untuk feminin serta maskulin, jadi mesti nonton filmnya supaya pas, " kata pria yang saat ini tinggal di Yogyakarta itu.

Artikel Terkait: contoh teks eksplanasi singkat

Menurut pria yang pertama kalinya datang ke Indonesia pada th. 1991 ini, film Tiga Dara jadi film yang paling menantang sampai kini.

" Karna dialog Tiga Dara banyak, 4 kali semakin banyak dari film saat ini. Bhs Indonesianya th. 50-an. Jadi ada sedikit Melayu, lain. Mereka ada juga lagu-lagu yang berpantun jadi tingkat bahasanya beda sekali. Banyak istilah-istilah yang tidak sering atau bahkan juga tidak sempat digunakan sekali lagi, begitu puitis, jadi paling susah, " tuturnya.

Jauh sebelumnya kerjakan subtitle Bhs Prancis, Inggris, serta Indonesia, Pascal sempat bekerja untuk kedutaan serta kerjakan terjemah untuk beragam laporan, buku, dsb.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Alasan Kemenperin Ungkap Indonesia Defisit Baja Ringan

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyatakan Indonesia masih kekurangan pasokan baja ringan. Padahal, baja ringan diperlukan untuk pemb...