Jumat, 02 November 2018

Penyebab Mobilitas Sosial Alami Peningkatan Pesat di Indonesia

Masyarakat diingatkan lebih cerdas dalam menggunakan media sosial. Jangan mudah termakan konten-konten negatif yang sengaja disebar di media sosial. Terlebih saat ini sudah memasuki tahun politik.

BERITA TERKAIT
Warga di Aceh Selatan mengaku sering kebanjiran usai ada pembangunan kampus
Teror harimau di Indragiri Hilir, 4 sapi dimangsa dalam kurun 2 bulan
Soal 'tampang Boyolali', Prabowo dilaporkan ke polisi oleh warga
"Mari berikan kontribusi untuk perdamaian. Ini penting agar perdamaian di NKRI dapat terus terjaga dengan baik. Masyarakat tidak mudah diadu domba," ujar Ketua Umum Yayasan Indonesian Conference on Religion and Peace (ICRP) Siti Musdah Mulia, Jumat (2/11).

Menurutnya, penyebaran hoaks melalui media sosial semakin gencar dilakukan oleh kelompok-kelompok tidak bertanggung jawab. Bahkan, masyarakat kerap terprovokasi tanpa mau melihat data dan fakta yang ada.

"Harus membuat media sosial ramah. Bersihkan konten-konten berbau kebencian, permusuhan dan konflik dari media sosial," tuturnya.

Baca Juga: visi adalah

Dirinya meminta kepada masyarakat ketika menerima informasi baik dalam bentuk meme, video, dan pernyataan sebaiknya mencermati apakah benar atau tidak. Dia meminta masyarakat juga tidak mudah membagikan konten yang tak jelas asal usulnya.

Baca Juga: gaya kepemimpinan demokratis

"Daripada kita membuat bahaya lebih baik meredamnya," ujar Ketua Lembaga Kajian Agama dan Jender (LKAJ) ini.

Artikel Terkait: pengertian pasar persaingan sempurna

Lalu selanjutnya, masyarakat harus bisa berpikir bahwa perdamaian itu jauh lebih baik daripada konflik. Menurutnya, teknologi harus lebih banyak dimanfaatkan untuk hal-hal yang positif, bukan negatif.

Dia sangat menyayangkan bahwa orang yang melakukan penyebaran hoaks juga dilakukan oleh orang-orang yang terdidik. "Jadi bukan terjadi di kelompok-kelompok anak milenial. Saya juga heran hal ini bisa terjadi pada kelompok-kelompok terdidik," tandas dosen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Alasan Kemenperin Ungkap Indonesia Defisit Baja Ringan

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyatakan Indonesia masih kekurangan pasokan baja ringan. Padahal, baja ringan diperlukan untuk pemb...