Minggu, 18 Agustus 2019

Beginilah Penyebab ITS-Kemenhub Siapkan 4 Kapal Akrilik untuk 4 Lokasi Wisata Baru

Ada empat lokasi di Indonesia yang akan dijadikan Pulau Bali baru. Keempat lokasi itu akan didukung dengan kapal wisata yang terintegrasi dengan teknologi
Kementerian Perhubungan Republik Indonesia (Kemenhub RI) mengajak Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) untuk ikut mengembangkan kapal yang bisa memaksimalkan potensi wisata di Indonesia.
Baca Juga: acrylic
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, kerja sama ini dilatarbelakangi amanah dari Presiden Jokowi kepada Kemenhub untuk membangun pariwisata di Indonesia.

Baca Juga:
Berikut Ini Lima Tips Keamanan Keluarga saat Menggunakan Internet
Widi Prayitno, Sang Penggerak Kopi Ledug di Lereng Gunung Welirang

“Amanahnya adalah membuat empat Bali baru, dua di antaranya ada wisata lautnya yakni di Sulawesi Utara dan Nusa Tenggara Timur,” kata Budi ketika ditemui di Ruang Sidang Senat ITS, Kamis (15/8/2019) malam.
Menurut dia, kerja sama pengembangan kapal wisata dengan ITS ini juga merupakan bentuk apresiasi pemerintah terhadap hasil karya anak bangsa dalam negeri. ITS merupakan salah satu perguruan tinggi negeri yang terkenal dengan teknologi di sektor kemaritiman.
Rektor ITS Prof Dr Ir Mochammad Ashari M Eng mengatakan, kali ini Menhub meminta pembuatan kapal wisata sebanyak dua buah dari ITS. Ke depannya, kapal-kapal wisata tersebut akan ditempatkan oleh Kemenhub di Pulau Bunaken, Sulawesi Utara dan Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur.
Salah satu kapal wisata buatan ITS yang dipaparkan Kepala Departemen (Kadep) Teknik Perkapalan ITS Ir Wasis Dwi Aryawan MSc PhD mencoba melakukan pengembangan kapal wisata dengan model Glass Bottom Boat. Sehingga kapal ini bisa menyajikan pemandangan alam bawah laut pada wisatawan melalui kaca yang dipasang di bawah kapal.
Pilihan Redaksi: merk cat acrylic yang bagus
“Untuk Pulau Bunaken terdapat tiga trip dalam sehari, sedangkan Pulau Labuan Bajo ada tiga trip, sekali trip memakan waktu dua jam,” jelas dia.
Kapal yang rencananya akan dibuat dengan material baja itu memiliki inovasi, khususnya pada sumber tenaga. Wasis mengaku, kapal wisata tersebut menggunakan electric propulsion atau penggerak listrik terintegrasi penuh dari genset, solar cell, baterai, dan tenaga listrik dari PLN.
“Semuanya akan disimpan di baterai untuk menggerakkan electric propulsion yang tidak akan menimbulkan kebisingan,” kata dia.
Selain itu, kapal ini akan dibentuk dengan desain monohull dan direncanakan dapat mengangkut 125 penumpang. Kapal ini nantinya akan menggunakan material akrilik untuk kaca di bawah kapal.
“Akrilik dinilai lebih kuat dan memiliki kekuatan tiga kali lipat daripada kaca terhadap benturan,” kata dia.
Kapal ini juga dinilai sesuai dan nyaman apabila gelombang yang diterima tidak terlalu besar. Dengan mempertimbangkan aspek harga beli, kapal ini diestimasikan dapat menarik tiket wisatawan Rp200.000-Rp300.000 dalam pengoperasiannya di masa yang akan datang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Alasan Kemenperin Ungkap Indonesia Defisit Baja Ringan

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyatakan Indonesia masih kekurangan pasokan baja ringan. Padahal, baja ringan diperlukan untuk pemb...