Rabu, 25 April 2018

Ini Mengajarkan Manajemen Ke Pengelola Pasar Tradisional

Menurut Don Kardono, semua itu menjadi bagian dari manajemen destinasi digital yang harus dipelajari. Ditambahkannya, manajemen yang baik akan menghasilkan hasil yang baik juga. “Pasar Karetan dan Pasar Pancingan adalah contoh destinasi digital yang memiliki manajemen baik. Mereka sukses setiap pekan. Bahkan, mereka mampu mendatangkan sponsor,” paparnya.

Untuk menginspirasi kisah sukses itu, pengelola Pasar Karetan, Mei Kristanti, akan tampil sebagai salah seorang pembicara. Mei akan membahas manajemen pasar.

Pasar Karetan memang salah satu pilot project dari destinasi digital Kementerian Pariwisata. Pasar ini selalu ramai tiap pekannya. Pengunjung pasar di Kendal, Jawa Tengah, berkisar 3.000 hingga 4.000 orang tiap pekannya.

Saat ini, omset Pasar Karetan mencapai Rp 30 juta hingga Rp 40 juta per pekan. Kalau ditotal, per tahun omset pasar ini bisa mencapai Rp 1,6 miliar-Rp 1,9 miliar.

Baca Juga: Manajemen

Menteri Pariwisata Arief Yahya menilai langkah Pasar Karetan layak diikuti destinasi digital lainnya.

“Sejak Triwulan ke-IV tahun 2017, kita punya 7 Pasar Genpi yang kita juluki sebagai Destinasi Digital. Diawali sukses Pasar Karetan Kendal Jawa Tengah. Lalu dikembangkan di tempat lain, Pasar Pancingan Lombok, Pasar Siti Nurbaya Padang, Pasar Baba Boen Tjit Palembang, Pasar Tahura Lampung, Pasar Kaki Langit Jogja dan Pasar Mangrove Batam,” paparnya.

Baca Juga: pengertian manajemen keuangan

Menurut Menpar, Destinasi Digital bisa menjadi incubator buat GenPI untuk belajar 2C sekaligus, yakni memperkuat Creative Values sekaligus Commercial Values.

Artikel Terkait: fungsi manajemen pemasaran 

“Anak-anak muda millennials itu akan belajar bermedia sosial yang keren, positif, mengangkat dan mempromosikan kekuatan pariwisata Indonesia. Sekaligus belajar bisnis, menciptakan peluang, dan menggerakkan ekonomi masyarakat. Untuk itu mereka juga harus dibekali pengetahuan mengenai manajemen untuk menjaankan destinasi digital,” tutur Menteri Arief.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Alasan Kemenperin Ungkap Indonesia Defisit Baja Ringan

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyatakan Indonesia masih kekurangan pasokan baja ringan. Padahal, baja ringan diperlukan untuk pemb...