Spesies baru ini termasuk cicak batu yang memiliki ukuran tengah dengan panjang dari moncong sampai buka kloaka sampai 5 cm.
Dari kerabatnya, spesies ini bisa dibedakan berdasar pada gabungan ciri-ciri morfologi yang mencakup; terdapatnya lima atau enam sisik postmental, sisik besar submetakarpal pada jari pertama tungkai depan, sisik besar submetatarsal pada jari pertama tungkai bawah serta sisik perut berlunas.
Diluar itu, cicak ini tidak mempunyai lubang prekloakal, tidak mempunyai sisik besar pada paha serta sisik subtibial. Sesaat susunan tuberkular melingkari ekor membuat susunan cincin, bagian samping ekor ada jalur yang pasti, barisan sisik besar tengah subkaudal tidak dalam rentengan.
Baca Juga: Tekanan Darah Normal Dewasa
Oleh beberapa periset, cicak baru itu dinamakan Cnemaspis purnamai. Nama ini itu diperuntukkan menjadi penghargaan pada tokoh nasional kelahiran Belitung Timur, yakni Basuki Tjahja Purnama yang sempat pimpin Belitung Timur serta pimpin Jakarta.
Baca Juga: sistem peredaran darah besar dan kecil
Mengapa kita gunakan nama bekas gubernur DKI, sebab ia kan salah satunya tokoh nasional, ia datang dari Belitung Timur. Apakah kelirunya menjadi penghargaan ia sampai kini berbakti pada nusa serta bangsa," jelas Awal.
Artikel Terkait: jumlah detak jantung normal
Hak atas fotoAWAL RIYANTO
Image caption
Sampai sekarang ini didapati jika sebaran geografis marga Cicak Batu mencakup Afrika, India subkontinen sampai Asia Tenggara.
Anggrek cantik dari Pegunungan Aceh
Di belantara Aceh dengan ketinggian 1500-1600 mtr. dpl diketemukan satu spesies baru anggrek kantung, Paphiopedilum bungebelangi. Spesies anyar ini mempunyai tangkai bunga yang tegak selama 28-40 cm dengan cuma sebuah kuntum bunga mekar per batang tumbuhan.
Oleh periset LIPI dari Balai Konservasi Tumbuhan (BKT) Kebun Raya Purwodadi, Destario Metusala, spesies baru ini diterbitkan pada jurnal ilmiah Edinburgh Journal of Botany pada pertengahan Maret 2017.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar