Minggu, 27 Januari 2019

Inilah Kepemilikan Negara di BUMN Naikkan Nilai Perusahaan

Hipotesis pertama, semakin terkonsentrasi struktur kepemilikan di suatu perusahaan, konflik keagenan cenderung lebih tinggi dan akhirnya berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan. Hasil penelitiannya membuktikan kebenaran hipotesis ini. Bahwa semakin besar kepemilikan, semakin turun nilai perusahaan. Bahwa ekspropriasi meningkatkan konflik antara pemegang saham mayoritas dan minoritas.

Baca Juga: tugas HRD

Dari 220 perusahaan yang dijadikan sampel diketahui bahwa 50% sangat terkonsentrasi atau dikuasai oleh pemegang saham ultimat dengan porsi kepemilikan saham minimal 51%.

Artikel Terkait: pengertian pemberdayaan masyarakat

Hipotesis kedua, semakin terkonsentrasi struktur kepemilikan di suatu perusahaan, semakin tinggi risikonya. Hipotesis ini tidak terbukti dalam penelitian. Menurut Kiki, hal itu mungkin terjadi karena manajemen melakukan earning smoothing dengan earning management. Untuk kepentingan pemegang saham, manajemen acap melakukan earning smoothing atau perataan laba.
Hipotesis ketiga, perbedaan identitas pemilik pengendali memiliki dampak yang berbeda terhadap nilai perusahaan. Kiki membuktikan, tidak semua perusahaan yang kepemilikannya terkonsentrasi menurunkan nilai perusahaan. Buktinya, emiten BUMN, yang mayoritas sahamnya dikuasai pemerintah, justru menaikkan nilai perusahaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Alasan Kemenperin Ungkap Indonesia Defisit Baja Ringan

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyatakan Indonesia masih kekurangan pasokan baja ringan. Padahal, baja ringan diperlukan untuk pemb...